Manusia dan Kebudayaan adalah suatu hal yang tidak bisa
dipisahkan. Dimana manusia itu hidup dan menetap, pasti tercipta kebudayaan
yang berbeda menurut daerah kelompok manusia tersebut menetap.
Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan
kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh Melvilie J. Herkovits dan
Bronislaw Mallinowski, yang mengemukakan bahwa cultular determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki tiga unsur yaitu :
1. Biologis
2. Ego
3. Superego
Manusia juga memiliki perasaan rohani, perasaan luhur yang
hanya terdapat pada manusia. misalnya:
1) Perasaan
intelektual
yaitu perasaan yang
berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia
dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia
tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis.yaitu
perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia
melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal
apabila tidak indah.
3) Perasaan etis.Yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.Seseorang merasa senang apabila sesuatu
itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri. yaitu
perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknyaapabila ada kekuranganpada
dirinya ia merasa rendah diri.
5) Perasaan sosial, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat,
ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang,
apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius,yaitu
perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram
jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya
dan menjauhi larangan – Nya.
C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories
of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh
unsur kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus.
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di
atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu
manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang
menjadi agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo
socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka
disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga
dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah diketahui
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa. menyebabkan
pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka
penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus
menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat
5. Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo
faber. Bersumber dari pemikirarmya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya
yang dapat memegang sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan mempergunakan
alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi
kebutuhannya dari pada binatang.
6. Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo
longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang
kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk
bahasa tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo
aestetieus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan
kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi
kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara
yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
Kesimpulan
Manusia dan budaya itu tidak akan lepas darisetiap
kehidupan manusia. Namun apabila budaya itu mencontohkan hal yg tidak baik
untuk ditiru atau bertolak belakang dengan agama yang dianut, kembali lagi pada
masing-masing individu. Dan sulit untuk memaksakan bahwa budaya setiap manusia
harus berpedoman pada agama yang diyakini.
0 komentar: