Pages

Accordion Menu

Sample Text

Blogger news

About

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Sample Text

Followers

About Me

Foto Saya
Terlahir dengan nama lengkap Alfonsus Listyo Hanggoro Murti pada Selasa 1 Agustus 1995 silam. Mahasiswa Gunadarma, jurusan Teknik Elektro. Hobby bermain gitar, mendengarkan musik, menggambar, berimajinasi. Sedang dalam proses meraih kesuksesan dan menjangkau impian.

Featured Posts

Senin, 06 Januari 2014

Awas Kenaikan Elpiji 12 Kg Hantam Rupiah !

Alrockfonsus     22.06     0

JAKARTA - Kenaikan Elpiji 12 kilogram (kg) diperkirakan akan menekan daya beli masyarakat. Imbasnya, maka inflasi pada Januari diperkirakan akan mengalami kenaikan. 
Pengamat ekonomi politik, Drajad Wibowo, mengatakan kenaikan Elpiji 12 kg ini akan merugikan pemerintah. Pasalnya, Elpiji mungkin sudah menjadi salah satu komponen dalam kebutuhan pokok. 
"Kan kita punya yang namanya sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako), saya rasa Elpiji harus sudah masuk ke situ. Karena setiap rumah tangga sekarang memakai Elpiji," kata dia di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1/2014). 
"Apalagi minyak tanah sudah enggak ada, hampir semuanya pindah ke Elpiji. Jadi hitung-hitungnya sudah harus matang. Tidak bisa hanya perhitungan korporasi saja," tambah dia. 
Menurut Drajat, saat ini Pertamina lebih banyak mengedepankan hitung-hitungan korporasi, daripada hitung-hitungan daya beli masyarakat maupun dampak makronya.  
Dia melanjutkan, dengan adanya kenaikan ini, diperkirakan akan menambah inflasi 0,1-0,2 persen, akibat efek tidak langsung dari kenaikan Elpiji. Di sisi lain, dia mengungkapkan kenaikan Elpiji juga bisa memberikan pengaruh pada nilai tukar Rupiah.
"Kalau dampaknya ke inflasi besar dia akan mempengaruhi nilai tukar. Tapi untuk saat ini saya melihat kurs masih lebih banyak dipengaruhi oleh neraca perdagangan dari dalam negeri maupun luar negeri," tukas dia.
Analisa:
            Dari artikel diatas, saya menganalisa bahwa akar permasalahan artikel tersebut yakni melonjaknya harga gas elpiji 12 kg sehingga mengakibatkan tertekannya daya beli masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah bahkan dapat menyebabkan kenaikan inflasi. Penyebab kenaikan elpiji 12 kg tersebut adalah semakin lemahnya nilai tukar rupiah, sehingga pertamina  menanggung kerugian akibat penjualan elpiji 12 kg yang masih menggunakan harga lama. Maka untuk meringkas kerugian tersebut pertamina memutuskan untuk menaikan harga elpiji 12 kg. Disebutkan diartikel tersebut bahwa menurut pengamat ekonomi politik, Drajad Wibowo kenaikan elpiji 12 kg akan merugikan pemerintah. Menurut saya itu benar karena masyarakat cenderung melakukan migrasi dari menggunakan elpiji 12 kg ke 3 kg yang bersubsidi karena harganya masih terjangkau dan rata – rata di sektor rumah tangga masih menggunakan yang 3 kg. Migrasi tersebut dapat menyebabkan kerugian pertamina dalam penjualan elpiji 12 kg akan semakin besar. Dan semakin mahalnya harga penjualan elpiji dapat meningkatkan inflasi dan apabila inflasi tersebut tergolong inflasi besar, maka dapat berdampak pula pada nilai tukar rupiah.
Penyelesaian:
            Kebijakan tentang kenaikan harga elpiji 12 kg yang tidak bersubsidi memang menjadi kewenangan atau domain pertamina sebagai korporat. Namun pemerintah tentu memiliki kewajiban untuk meninjau secara utuh dampak social dan ekonomi akibat kenaikan elpiji 12 kg yang dianggap terlalu tinggi oleh masyarakat. Maka seharusnya pertamina melakukan peninjauan kembali atas kenaikan tersebut melalui prosedur dan mekanisme yang diatur oleh undang – undang. Dengan hasil pertamina dan Negara tidak terus menerus dirugikan, lalu kebijakan kenaikan haruslah mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat juga agar tidak terlalu membebani masyarakat sehingga dapat meredam tingkat inflasi yang dapat berpengaruh kepada nilai tukar rupiah
Kesimpulan:
            Dari hasil analisa artikel diatas saya mengambil kesimpulan bahwa kenaikan harga elpiji 12 kg secara terus menerus dapat menekan daya beli masyarakat, dan dapat mempengaruhi kenaikan inflasi yang mengakibatkan melemahnya nilai tukar rupiah. Pertamina harus bisa meninjau kembali kebijakannya karena bagaimanapun juga elpiji sudah menjadi bahan pokok masyarakat sehari – hari.
Sumber artikel:



Alrockfonsus Author: Alrockfonsus

Hello, I am Author, decode to know more: In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

© 2014 Alfonsusrock | Distributed By My Blogger Themes | Designed By Bloggertheme9